banner banner banner
Trip Sekolah Megan
Trip Sekolah Megan
Оценить:
 Рейтинг: 0

Trip Sekolah Megan


“Mmm, bingung juga ya. Mana yang paling kau minati? Pertempuran, religi, atau peradaban, meski tidak terlalu mewakili. Sepanjang sejarah, orang-orang yang berperang atas nama agama dan masyarakat selalu membayar konsekuensinya. Bahkan jaman sekarang, bisa dilihat ada konflik-konflik di TV setiap hari.”

“Tetap saja, mungkin akan membantu jika mencoba memilah-milah ketiga opsi seperti itu. Tapi aku tahu yang mana yang kupilih. Aku suka benda-benda prasejarah. Bayangkan bila dunia tidak ada TV, atau bahkan bila tidak ada listrik! Kalau kembali ke masa yang lebih jauh lagi, mereka bahkan tidak kenal api, jadi mereka tidak memasak! Aku bertaruh ibu akan menyukainya, ya kan Bu?”

“Tidak memasak dan mencuci alat masak, karena tidak ada panci, wajan, ataupun piring.. Tidak ada kantor, karena tidak ada listrik, kertas, ataupun tulisan. Dulu kau hanya pergi memetik buah beri dan kacang-kacangan sepanjang hari dan mungkin menangkap kelinci… atau berburu… Kecuali jika singa, harimau, dan serigala menangkapmu lebih dulu, itu…”

“Apa? Apa ada singa, harimau, dan serigala di negara ini pada masa itu? Singa dan harimau? Kukira mereka hanya hidup di negara tropis...” lalu dia menyadari bahwa Grrr berasal dari padang stepa beku di Rusia.”

“Tentu saja, ada harimau di Rusia utara dan di China, bahkan sekarang masih ada, bukan? Harimau Siberia...”

“Ya, hewan buas besar dan ganas yang bisa melepaskan kepalamu dengan satu kali sapuan cakarnya. Juga ada harimau bergigi pedang atau yang disebut Sabre-toothed Tiger, dengan gigi depan yang besar seperti Bibi Mable…”

“Robert, itu jahat. Kau tidak boleh mengajari Megan membicarakan orang seperti itu, itu kasar sekali. Megan, jangan dengarkan ayahmu, dia bersikap konyol lagi.”

“Jangan khawatir, Bu. Aku sangat jauh dari pikiran tentang harimau besar... Aku yakin bahwa mereka tidak semuanya buas hingga mampu melepaskan kepala manusia. Aku berpikir bahwa mungkin ada beberapa harimau yang menggemaskan juga.”

“Jangan berpikir seperti itu, Sayang.” timpal ayahnya, “Harimau yang menggemaskan hanya ada di ‘Winnie The Pooh’. Bahkan yang ada di ‘The Jungle Book’ juga menyeramkan. Orang-orang tidak takut pada harimau bukan tanpa alasan, mereka tidak mengada-ada. Harimau tidak bisa dipercaya, bisa menyerang kita kapan saja, dan tidak ragu-ragu untuk membunuh kita... Ingat kata-kata Ayah, tanyakan pada orang-orang India apakah mereka mau ada harimau liar di dekat mereka.”

Namun, Megan sudah cukup banyak mendengar dan ingin kembali ke atas. Dia mulai tersinggung atas nama harimau pada umumnya dan Grrr pada khususnya. Dia tahu bahwa ayahnya mendepatkan semua pengetahuan tentang harimau dari koran, TV, dan buku-buku, karena dia tahu pasti bahwa ayahnya belum pernah bertemu harimau sepanjang hidupnya.

Dia menyayangi ayahnya, tetapi, terkadang dia berharap ayahnya hanya membicarakan tentang hal-hal yang dia tahu pasti benar, alih-alih harus mengarang informasi agar terlihat seolah tahu segalanya. Dia juga berharap bahwa dia bisa memberi tahu ayahnya tentang Grr dan bahkan mengenalkannya. Dia pernah membicarakan Grrr pada ibunya dulu, tetapi tidak ada tanda bahwa ibunya mengerti, dan malah melarangnya untuk tidak berimajinasi yang terlalu ‘nyata’ atau berbicara bohong.

Megan lupa bahwa ayahnya tahu dan masih ingat bahwa dirinya pernah punya ‘harimau peliharaan imaginer’ saat masih kecil, tetapi ayahnya tidak menyadari bahwa harimau itu masih ada. Dalam ingatannya, kejadian itu telah berlalu sekitar tujuh atau delapan tahun yang lalu, tetapi dia tidak ingin mengingatkan Megan tentang Grrr karena takut memusuhi istrinya, yang dia tahu, takut akan apa pun yang berkaitan dengan supranatural.

Jadi, Robert tidak menyebutkan Grrr karena satu alasan, Suzanne tidak menyebutkannya untuk alasan lain, dan Megan tetap diam tentang topik itu untuk alasan lain, tetapi mereka semua memikirkan hal yang sama, yaitu bahwa Megan pernah suatu waktu memiliki ‘harimau peliharaan’.

Sedikit yang mereka berdua tahu bahwa Megan masih ‘memilikinya’.

Megan bisa merasakan suasana dingin di sekitar meja, jadi dia ingin pergi, tetapi dia harus menunggu sesi minum teh berakhir. Menurutnya, tetap duduk di meja setelah selesai makan adalah salah satu hal tersulit untuk dilakukan demi kesopanan, tetapi dia tahu orang tuanya sangat menghargainya, jadi dia menunggu tanpa berkata apa-apa.

Saat tanda pertama bahwa mereka sudah selesai, Megan membereskan piring-piring kosong serta botol garam dan merica untuk dibawa ke dapur.

“Bolehkah aku pergi dan menyelesaikan PR sekarang, Ayah?” tanyanya, tahu bahwa ayahnya tidak akan menolak permintaan apa pun yang terkait dengan PR sekolah.

“Ya, tentu saja, Megan, kerjakan PR-mu, ayah akan membantu ibu di dapur”.

Saat Megan bergegas menaiki tangga hingga menimbulkan suara gaduh pada tiap langkahnya , Suzanne berkata,

“Bob, kau harus bicara dengan gadis itu bagaimana menaiki tangga, dia membuatku gila setiap kali kakinya menjejak tangga”.

“Ya.” jawabnya, “Oke, Sayangku, kesempatan pertama kudapat.”


Вы ознакомились с фрагментом книги.
Для бесплатного чтения открыта только часть текста.
Приобретайте полный текст книги у нашего партнера:
Полная версия книги
(всего 1500 форматов)